Senyawa Anorganik

Revisi sejak 26 Juli 2025 06.00 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Senyawa anorganik adalah senyawa kimia yang umumnya tidak mengandung ikatan karbon-hidrogen, berbeda dengan senyawa organik. Senyawa ini dapat berupa garam, oksida, asam, dan basa, yang banyak ditemukan di alam maupun hasil sintesis laboratorium. Senyawa anorganik sering digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan laboratorium.

Klasifikasi Senyawa Anorganik

Senyawa anorganik dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok utama, seperti oksida, asam, basa, dan garam. Oksida terbentuk dari reaksi antara unsur dengan oksigen, sementara asam dan basa memiliki sifat yang berlawanan dalam reaksi kimia. Garam terbentuk dari hasil reaksi antara asam dan basa.

Contoh Senyawa Anorganik

Contoh senyawa anorganik yang umum dijumpai antara lain natrium klorida (NaCl), kalsium karbonat (CaCO3), dan amonia (NH3). Banyak juga senyawa anorganik yang berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti air (H2O) dan karbon dioksida (CO2).

Peran dalam Kehidupan dan Industri

Senyawa anorganik digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari bahan bangunan, pupuk, obat-obatan, hingga teknologi canggih seperti baterai dan semikonduktor. Pemahaman tentang senyawa anorganik sangat membantu dalam pengembangan berbagai produk baru berbasis teknologi.