Bioetanol

Revisi sejak 25 Juli 2025 23.28 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Bioetanol adalah salah satu jenis bahan bakar hayati yang berasal dari fermentasi bahan-bahan organik seperti tanaman berkarbohidrat tinggi. Bahan bakar ini kian populer sebagai alternatif bahan bakar fosil, terutama di sektor transportasi. Bioetanol dikenal ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan bensin konvensional.

Sejarah Pengembangan Bioetanol

Penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar sudah dimulai sejak awal abad ke-20. Pada masa itu, Henry Ford bahkan mendesain mobil Model T agar dapat menggunakan bioetanol. Namun, perkembangan bioetanol sempat tertunda akibat melimpahnya bahan bakar fosil yang lebih murah dan mudah didapatkan.

Proses Produksi

Bioetanol dihasilkan melalui proses fermentasi gula dari tanaman seperti tebu, jagung, dan singkong. Proses fermentasi ini melibatkan mikroorganisme seperti ragi untuk mengubah gula menjadi etanol. Setelah itu, etanol yang dihasilkan akan melalui tahap distilasi untuk memurnikan kandungannya.

Pemanfaatan dan Dampak Lingkungan

Bioetanol bisa digunakan sebagai campuran bensin atau bahkan bahan bakar utama kendaraan tertentu. Penggunaan bioetanol dapat membantu mengurangi ketergantungan pada minyak bumi dan menurunkan emisi karbon dioksida. Namun, produksi bioetanol juga harus memperhatikan aspek lingkungan, seperti penggunaan lahan dan air.