Natrium hidroksida

Revisi sejak 5 September 2025 08.25 oleh Budi (bicara | kontrib) (Created page with "Natrium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia NaOH yang bersifat sangat basa dan korosif. Zat ini sering dikenal dengan nama soda kaustik atau lindi. Natrium hidroksida berbentuk padatan putih, mudah larut dalam air, dan menghasilkan larutan bersifat basa yang kuat. Senyawa ini banyak digunakan dalam berbagai industri, seperti industri kertas, tekstil, deterjen, pengolahan makanan, dan pengolahan air limbah. Karena sifatnya yang sangat reaktif terhad...")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Natrium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia NaOH yang bersifat sangat basa dan korosif. Zat ini sering dikenal dengan nama soda kaustik atau lindi. Natrium hidroksida berbentuk padatan putih, mudah larut dalam air, dan menghasilkan larutan bersifat basa yang kuat. Senyawa ini banyak digunakan dalam berbagai industri, seperti industri kertas, tekstil, deterjen, pengolahan makanan, dan pengolahan air limbah. Karena sifatnya yang sangat reaktif terhadap asam dan bahan organik, natrium hidroksida memerlukan penanganan yang hati-hati.

Sifat fisik dan kimia

Natrium hidroksida berbentuk padatan kristal putih yang mudah menyerap uap air dari udara, sehingga bersifat higroskopis. Larutannya dalam air melepaskan panas yang signifikan, sehingga proses pelarutan harus dilakukan dengan hati-hati. Senyawa ini memiliki titik lebur sekitar 318 °C dan titik didih sekitar 1.388 °C. Secara kimia, natrium hidroksida merupakan senyawa basa kuat yang bereaksi cepat dengan asam menghasilkan garam dan air melalui reaksi netralisasi.

Produksi

Produksi natrium hidroksida secara industri umumnya menggunakan proses elektrolisis larutan natrium klorida (NaCl), yang dikenal sebagai proses klor-alkali. Dalam proses ini, NaCl dilarutkan dalam air dan dielektrolisis untuk menghasilkan klorin, hidrogen, dan larutan NaOH. Proses klor-alkali dapat dilakukan dengan beberapa metode, seperti:

  1. Proses diafragma
  2. Proses membran
  3. Proses sel raksa

Kegunaan dalam industri

Natrium hidroksida memiliki beragam kegunaan dalam industri. Dalam industri pulp dan kertas, NaOH digunakan untuk memisahkan lignin dari serat selulosa. Dalam industri tekstil, senyawa ini berperan dalam proses mercerisasi untuk meningkatkan kekuatan dan kilap serat kapas. Natrium hidroksida juga merupakan bahan utama dalam pembuatan sabun dan deterjen karena kemampuannya menghidrolisis minyak dan lemak.

Kegunaan dalam pengolahan makanan

Dalam industri makanan, natrium hidroksida digunakan dalam jumlah terkendali untuk proses tertentu, seperti pembuatan pretzel dan bagel yang direndam dalam larutan basa untuk menghasilkan warna kecokelatan khas saat dipanggang. Selain itu, NaOH digunakan dalam pengupasan kimia kulit buah-buahan, seperti tomat dan buah persik.

Peran dalam pengolahan air

Natrium hidroksida digunakan untuk mengatur pH air dalam instalasi pengolahan air bersih maupun air limbah. Dengan menambahkan NaOH, pH air dapat dinaikkan untuk mengurangi korosi pada pipa dan peralatan logam. Selain itu, basa kuat ini membantu mengendapkan logam berat dari air limbah, sehingga memudahkan proses pengolahan selanjutnya.

Keselamatan dan penanganan

Karena sifatnya yang sangat korosif, natrium hidroksida dapat menyebabkan luka bakar serius pada kulit, mata, dan saluran pernapasan. Penanganan NaOH memerlukan penggunaan alat pelindung diri seperti sarung tangan karet, kacamata pelindung, dan pelindung wajah. Kontak dengan larutan pekat harus dihindari, dan apabila terjadi tumpahan harus segera dinetralisasi dengan larutan asam lemah seperti asam asetat atau asam sitrat.

Dampak lingkungan

Pembuangan natrium hidroksida ke lingkungan tanpa pengolahan yang tepat dapat mengubah pH badan air secara drastis, membahayakan ekosistem perairan. Oleh karena itu, limbah yang mengandung NaOH harus dinetralkan terlebih dahulu sebelum dilepaskan ke lingkungan. Industri diwajibkan mematuhi peraturan lingkungan yang berlaku untuk mengendalikan pembuangan limbah basa.

Reaksi kimia penting

Natrium hidroksida dapat bereaksi dengan berbagai zat, antara lain:

  1. Reaksi netralisasi dengan asam kuat maupun lemah, menghasilkan garam dan air.
  2. Reaksi saponifikasi dengan trigliserida, menghasilkan gliserol dan sabun.
  3. Reaksi dengan logam tertentu seperti aluminium, menghasilkan gas hidrogen.

Penyimpanan

NaOH harus disimpan dalam wadah tertutup rapat untuk mencegah penyerapan uap air dari udara dan reaksi dengan karbon dioksida yang dapat menghasilkan natrium karbonat. Wadah penyimpanan biasanya terbuat dari plastik tahan basa atau baja tahan karat. Lokasi penyimpanan harus kering, berventilasi baik, dan jauh dari bahan yang bersifat asam.

Alternatif dan pengganti

Dalam beberapa aplikasi, natrium hidroksida dapat digantikan oleh basa kuat lainnya seperti kalium hidroksida (KOH), terutama bila diperlukan kelarutan yang lebih tinggi atau sifat tertentu pada produk akhir. Namun, KOH biasanya lebih mahal sehingga penggunaannya terbatas pada aplikasi khusus.

Sejarah

Soda kaustik telah digunakan sejak zaman kuno dalam bentuk larutan basa yang diperoleh dari abu tanaman yang kaya akan natrium karbonat. Pada abad ke-18, proses produksi natrium hidroksida mulai berkembang secara industri seiring revolusi industri di Eropa. Penemuan proses elektrolisis pada abad ke-19 memungkinkan produksi NaOH dalam skala besar dan mendorong penggunaannya secara luas di berbagai sektor industri.