Efek Rumah Kaca di Atmosfer

Revisi sejak 25 Juli 2025 23.09 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Efek rumah kaca adalah fenomena alamiah yang terjadi ketika atmosfer menahan sebagian panas yang dipancarkan permukaan Bumi. Proses ini sangat penting untuk menjaga suhu Bumi tetap stabil dan memungkinkan kehidupan. Namun, peningkatan gas rumah kaca akibat aktivitas manusia menyebabkan pemanasan global yang menjadi isu utama lingkungan saat ini.

Proses Efek Rumah Kaca

Energi dari Matahari masuk ke atmosfer dan sebagian diserap permukaan Bumi. Permukaan Bumi kemudian memancarkan kembali energi dalam bentuk radiasi inframerah. Gas rumah kaca seperti karbon dioksida, metana, dan uap air menyerap dan memantulkan kembali radiasi ini ke permukaan Bumi.

Gas Rumah Kaca Penting

Gas-gas utama yang menyebabkan efek rumah kaca adalah karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dinitrogen oksida, dan uap air. Penambahan gas-gas ini ke atmosfer, terutama akibat pembakaran bahan bakar fosil, memperkuat efek rumah kaca sehingga suhu Bumi meningkat.

Dampak Efek Rumah Kaca Berlebih

Peningkatan suhu akibat efek rumah kaca yang berlebihan menyebabkan perubahan iklim, mencairnya es kutub, kenaikan permukaan laut, dan cuaca ekstrem. Oleh karena itu, pengurangan emisi gas rumah kaca menjadi langkah penting dalam mengatasi pemanasan global.