Lompat ke isi

Embriogenesis Somatik dan Hormon Tumbuhan

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 28 Juli 2025 22.21 oleh Budi (bicara | kontrib) (Peran Hormon pada Embriogenesis)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Embriogenesis somatik adalah proses pembentukan embrio dari sel somatik tanpa melalui proses fertilisasi. Proses ini sangat bergantung pada pemberian hormon tumbuhan dalam media kultur, sehingga dapat dimanfaatkan untuk perbanyakan tanaman secara in vitro.

Tahap-tahap Embriogenesis Somatik

Proses embriogenesis somatik biasanya dimulai dengan induksi kalus, diikuti oleh pembentukan embrio somatik, pematangan, dan akhirnya perkecambahan embrio. Setiap tahap memerlukan konsentrasi dan kombinasi hormon yang berbeda.

Peran Hormon pada Embriogenesis

Auksin umumnya digunakan pada tahap awal untuk menginduksi pembentukan kalus dan embrio, sementara asam absisat dibutuhkan pada tahap pematangan agar embrio tumbuh optimal. Giberelin kadang ditambahkan untuk mempercepat perkecambahan embrio somatik.

Aplikasi Embriogenesis Somatik

Metode ini banyak digunakan dalam bioteknologi tanaman untuk memperbanyak tanaman unggul, mempercepat breeding, dan konservasi spesies langka. Keberhasilan embriogenesis somatik sangat bergantung pada pengaturan hormon dalam media kultur.