Metanol adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH yang termasuk dalam golongan alkohol. Zat ini juga dikenal dengan nama metil alkohol, alkohol kayu, atau spiritus kayu. Metanol merupakan cairan tidak berwarna, mudah menguap, mudah terbakar, dan memiliki bau khas yang mirip dengan etanol, tetapi sangat beracun jika tertelan. Dalam industri, metanol digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan berbagai produk kimia, bahan bakar, serta pelarut. Metanol dapat dihasilkan secara alami melalui proses anaerobik oleh bakteri tertentu, namun produksi komersialnya biasanya dilakukan melalui sintesis kimia dari gas alam.

Sejarah

Metanol pertama kali diisolasi pada awal abad ke-19 melalui distilasi kering kayu, sehingga dikenal sebagai "alkohol kayu". Sebelumnya, metode ini digunakan untuk menghasilkan campuran cairan yang mengandung metanol dan senyawa lainnya. Penelitian lebih lanjut pada abad ke-20 mengarah pada pengembangan metode produksi metanol dari gas sintesis yang dihasilkan dari proses reformasi gas alam. Seiring perkembangan industri petrokimia, metanol menjadi salah satu bahan kimia penting dalam berbagai aplikasi.

Sifat Fisik dan Kimia

Metanol memiliki massa molar sekitar 32,04 g/mol, titik didih 64,7 °C, dan titik beku −97,6 °C. Sifatnya yang polar membuatnya sangat larut dalam air dan banyak pelarut organik lainnya. Dalam bentuk cair, metanol bersifat higroskopis, yakni mampu menyerap air dari udara. Dari segi kimia, metanol dapat mengalami oksidasi menjadi formaldehida dan kemudian menjadi asam format. Ia juga dapat terbakar dengan nyala api biru pucat yang kadang sulit terlihat di siang hari.

Produksi

Produksi metanol modern sebagian besar menggunakan bahan baku gas alam melalui proses reformasi uap metana menjadi gas sintesis (campuran hidrogen dan karbon monoksida). Gas sintesis ini kemudian dikatalisis menggunakan katalis tembaga, seng oksida, dan aluminium oksida pada suhu dan tekanan tinggi untuk menghasilkan metanol. Selain dari gas alam, metanol juga dapat dibuat dari biomassa atau limbah organik melalui proses gasifikasi, yang menawarkan alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Kegunaan

Metanol memiliki berbagai kegunaan penting, antara lain:

  1. Sebagai bahan baku pembuatan formaldehida yang digunakan dalam industri resin dan plastik.
  2. Sebagai bahan bakar atau campuran bahan bakar, misalnya dalam biodiesel atau sebagai aditif bensin.
  3. Sebagai pelarut dalam industri cat, tinta, dan perekat.
  4. Sebagai reagen dalam sintesis berbagai senyawa kimia.
  5. Dalam industri energi, digunakan untuk menghasilkan metil tersier butil eter (MTBE) sebagai aditif bahan bakar.

Keamanan dan Toksisitas

Metanol sangat beracun bagi manusia. Paparan melalui inhalasi uap, penyerapan melalui kulit, atau tertelan dapat menyebabkan keracunan serius. Di dalam tubuh, metanol dioksidasi menjadi formaldehida dan asam format, yang bersifat toksik terhadap sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kebutaan atau kematian. Gejala keracunan metanol meliputi sakit kepala, pusing, mual, muntah, nyeri perut, dan gangguan penglihatan. Penanganan medis yang cepat sangat penting untuk mencegah kerusakan permanen.

Dampak Lingkungan

Meski metanol dapat terurai secara hayati di lingkungan, pelepasan dalam jumlah besar dapat mencemari air dan tanah. Konsentrasi tinggi metanol di air dapat membahayakan organisme akuatik. Oleh karena itu, penanganan limbah metanol dalam industri harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari pencemaran lingkungan.

Metanol sebagai Bahan Bakar

Metanol digunakan sebagai bahan bakar alternatif karena memiliki angka oktan tinggi dan dapat terbakar lebih bersih dibandingkan bensin. Beberapa kendaraan balap, seperti mobil IndyCar dan dragster, menggunakan metanol sebagai bahan bakar utama karena sifat terbakar yang stabil dan risiko kebakaran yang lebih rendah dibandingkan bensin. Namun, penggunaannya dalam kendaraan umum masih terbatas karena infrastruktur dan masalah efisiensi energi.

Produksi Berbasis Biomassa

Dengan meningkatnya perhatian terhadap energi terbarukan, metanol dapat diproduksi dari biomassa melalui gasifikasi. Proses ini mengubah limbah organik menjadi gas sintesis, yang kemudian diubah menjadi metanol. Produksi berbasis biomassa dianggap lebih berkelanjutan karena mengurangi ketergantungan pada sumber daya fosil dan dapat membantu mengelola limbah.

Peran dalam Industri Kimia

Metanol adalah salah satu bahan dasar dalam banyak reaksi kimia industri. Selain untuk menghasilkan formaldehida, metanol digunakan untuk memproduksi asam asetat, metil tert-butil eter (MTBE), dan dimetil eter (DME). Metanol juga digunakan dalam pembuatan biodiesel melalui reaksi transesterifikasi minyak nabati atau lemak hewani.

Regulasi dan Standar

Penggunaan dan penanganan metanol diatur oleh berbagai peraturan keselamatan kerja dan lingkungan di banyak negara. Standar batas paparan di tempat kerja telah ditetapkan oleh organisasi seperti OSHA dan NIOSH untuk melindungi pekerja dari risiko kesehatan. Penandaan dan penyimpanan metanol juga memerlukan prosedur khusus untuk mencegah kecelakaan.

Penelitian dan Pengembangan

Penelitian terbaru berfokus pada peningkatan efisiensi produksi metanol dari sumber terbarukan, termasuk penggunaan katalis yang lebih efektif dan teknologi konversi karbon dioksida menjadi metanol. Metanol juga tengah dipelajari sebagai media penyimpanan energi hidrogen karena sifatnya yang stabil dan mudah diangkut. Potensi ini menjadikan metanol sebagai komponen penting dalam transisi menuju energi bersih.

Lihat Pula

  1. Etanol
  2. Formaldehida
  3. Biodiesel
  4. Gas alam
  5. Asam format