Cacar

Revisi sejak 20 Agustus 2025 22.54 oleh Budi (bicara | kontrib) (Created page with "Cacar adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari genus *Orthopoxvirus*, yang paling terkenal adalah Variola. Penyakit ini pernah menjadi salah satu penyakit paling mematikan dalam sejarah umat manusia, dengan tingkat kematian tinggi dan dampak sosial yang luas. Cacar ditandai dengan munculnya ruam dan lepuhan di kulit yang kemudian membentuk keropeng. Penularan penyakit ini terjadi melalui kontak langsung dengan penderita atau melalui percikan cairan...")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Cacar adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari genus *Orthopoxvirus*, yang paling terkenal adalah Variola. Penyakit ini pernah menjadi salah satu penyakit paling mematikan dalam sejarah umat manusia, dengan tingkat kematian tinggi dan dampak sosial yang luas. Cacar ditandai dengan munculnya ruam dan lepuhan di kulit yang kemudian membentuk keropeng. Penularan penyakit ini terjadi melalui kontak langsung dengan penderita atau melalui percikan cairan dari saluran pernapasan. Berkat program vaksinasi global yang dikoordinasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), cacar dinyatakan musnah pada tahun 1980.

Sejarah

Cacar telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, dengan bukti pertama ditemukan pada mumi Mesir Kuno. Catatan sejarah menunjukkan bahwa penyakit ini telah menyerang berbagai peradaban, termasuk Tiongkok, India, dan Eropa. Penyebaran cacar ke seluruh dunia dipercepat oleh aktivitas perdagangan dan penjelajahan, terutama pada era kolonial.

Pada abad ke-18, cacar menjadi salah satu penyebab utama kematian di Eropa. Penemuan vaksin cacar oleh Edward Jenner pada tahun 1796 menjadi awal dari upaya pencegahan penyakit ini. Jenner menggunakan teknik inokulasi dengan cowpox (cacar sapi) untuk memberikan kekebalan terhadap cacar manusia.

Penyebab dan Penularan

Penyebab cacar adalah virus variola yang terdiri dari dua jenis: Variola major dan Variola minor. Variola major memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan Variola minor. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan penderita atau melalui benda yang terkontaminasi cairan tubuh penderita.

Virus ini dapat menyebar melalui udara ketika penderita batuk atau bersin. Selain itu, kontak dengan luka kulit atau cairan dari lepuhan juga dapat menjadi sumber infeksi. Masa inkubasi cacar biasanya sekitar 7–17 hari.

Gejala

Gejala cacar biasanya muncul secara bertahap. Pada fase awal, penderita mengalami demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, dan kelelahan ekstrem. Setelah beberapa hari, ruam mulai muncul di wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

Ruam tersebut berkembang menjadi lepuhan berisi cairan yang kemudian mengeras menjadi keropeng. Proses ini biasanya berlangsung selama 2–3 minggu. Setelah keropeng lepas, bekas luka permanen sering kali tertinggal, terutama di wajah.

Diagnosis

Diagnosis cacar dilakukan berdasarkan pemeriksaan klinis dan riwayat kontak dengan penderita. Dokter akan memperhatikan pola ruam yang khas dan distribusinya pada tubuh. Selain itu, pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan virus variola melalui tes PCR atau teknik isolasi virus.

Pencegahan

Pencegahan cacar dilakukan terutama melalui vaksinasi. Vaksin cacar menggunakan virus cowpox yang dilemahkan untuk merangsang kekebalan tubuh terhadap virus variola. Sebelum dinyatakan musnah, vaksinasi cacar menjadi program wajib di banyak negara.

Langkah-langkah pencegahan lainnya meliputi:

  1. Menghindari kontak langsung dengan penderita.
  2. Menggunakan alat pelindung diri saat merawat pasien.
  3. Membersihkan dan mensterilkan benda yang mungkin terkontaminasi.
  4. Melakukan karantina terhadap penderita untuk mencegah penyebaran.

Pengobatan

Tidak ada pengobatan khusus yang dapat menyembuhkan cacar. Perawatan bersifat suportif, yaitu mengurangi gejala dan mencegah komplikasi. Penderita biasanya diberikan obat penurun demam, pereda nyeri, dan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi.

Isolasi pasien sangat penting untuk mencegah penularan. Dalam beberapa kasus, obat antivirus dapat membantu mengurangi keparahan gejala, meskipun efektivitasnya terhadap cacar belum sepenuhnya terbukti.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Cacar memiliki dampak sosial yang besar, terutama sebelum ditemukannya vaksin. Penyakit ini tidak hanya menyebabkan kematian, tetapi juga meninggalkan bekas luka yang memengaruhi kepercayaan diri penderita. Di beberapa masyarakat, penderita cacar mengalami diskriminasi.

Secara ekonomi, wabah cacar dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja, meningkatnya biaya perawatan kesehatan, dan terganggunya perdagangan. Negara-negara dengan wabah besar sering mengalami krisis ekonomi akibat tingginya angka kematian.

Upaya Pemusnahan

Program pemberantasan cacar dimulai secara global pada tahun 1967 oleh WHO. Strategi yang digunakan meliputi vaksinasi massal dan metode "surveilans dan penahanan" untuk mengidentifikasi dan mengisolasi kasus baru. Keberhasilan program ini menjadi tonggak sejarah dalam dunia kesehatan.

Pada tahun 1980, WHO secara resmi mengumumkan bahwa cacar telah musnah. Keberhasilan ini menjadi contoh penting bagi upaya pemberantasan penyakit lain, seperti polio dan campak.

Cacar dalam Budaya Populer

Cacar sering muncul dalam literatur, seni, dan film sebagai simbol wabah mematikan. Dalam beberapa kisah sejarah, cacar bahkan digunakan sebagai senjata biologis dengan menyebarkan selimut yang terkontaminasi kepada musuh.

Dalam seni rupa, potret tokoh-tokoh sejarah yang memiliki bekas cacar menjadi bukti nyata dampak penyakit ini. Di beberapa daerah, cerita rakyat juga mengaitkan cacar dengan hukuman dari dewa atau roh tertentu.

Cacar dan Bioterorisme

Meski sudah musnah, virus variola masih disimpan di dua laboratorium dengan keamanan tinggi di Amerika Serikat dan Rusia. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa virus tersebut dapat digunakan sebagai senjata bioteror.

WHO terus memantau keberadaan virus ini dan mengatur penelitian yang melibatkan variola. Penggunaan virus ini di luar pengawasan resmi dilarang keras oleh hukum internasional.

Penelitian dan Vaksin Baru

Penelitian terkait cacar masih terus dilakukan, terutama untuk mengembangkan vaksin yang lebih aman dan efektif jika terjadi kebangkitan penyakit. Beberapa kandidat vaksin generasi baru telah diuji pada hewan dan manusia.

Selain itu, penelitian juga difokuskan pada pengembangan obat antivirus yang dapat digunakan jika virus variola kembali menyebar. Studi ini penting mengingat potensi risiko bioterorisme dan kemungkinan kebocoran virus.

Warisan Kesehatan Masyarakat

Keberhasilan pemberantasan cacar menjadi contoh nyata bahwa kerja sama internasional dapat mengatasi penyakit menular mematikan. Program ini mengajarkan pentingnya vaksinasi, surveilans epidemiologi, dan respons cepat terhadap wabah.

Pelajaran dari pemberantasan cacar juga menjadi dasar strategi dalam menghadapi pandemi modern, seperti COVID-19. Dengan demikian, cacar meninggalkan warisan penting dalam sejarah kesehatan masyarakat dunia.