Lompat ke isi

Prinsip Desain Microservices

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 27 Juli 2025 03.01 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Desain microservices mengikuti serangkaian prinsip yang memastikan layanan dapat berjalan secara efisien dan terintegrasi. Prinsip-prinsip ini menjadi pedoman dalam membangun sistem yang scalable, reliable, dan mudah dikembangkan. Tanpa prinsip yang jelas, microservices dapat menimbulkan masalah kompleksitas dan komunikasi antar layanan.

Single Responsibility Principle

Setiap layanan pada arsitektur microservices harus memiliki satu tanggung jawab utama, sesuai dengan prinsip single responsibility principle. Hal ini membuat layanan lebih mudah dipelihara dan dikembangkan.

Desentralisasi Data

Microservices mendorong penggunaan database yang terpisah untuk setiap layanan, sehingga mengurangi ketergantungan antar komponen. Pendekatan ini membantu menjaga integritas data dan memudahkan pengelolaan skala.

Automasi dan Pengujian

Automasi dalam deployment dan pengujian sangat penting dalam microservices. Setiap perubahan pada layanan harus melalui pipeline CI/CD untuk memastikan kualitas dan keandalan sistem secara keseluruhan.