Virtual influencer adalah tokoh digital yang diciptakan menggunakan teknologi komputer dan kecerdasan buatan untuk berperan sebagai figur publik di media sosial. Mereka biasanya mengunggah konten layaknya manusia nyata, berinteraksi dengan pengikut, dan terlibat dalam kampanye pemasaran atau kerja sama dengan merek ternama. Fenomena ini semakin populer seiring dengan berkembangnya teknologi digital dan meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan dalam kehidupan sehari-hari.

Sejarah dan Perkembangan

Konsep virtual influencer bermula dari kemunculan karakter digital yang digunakan untuk hiburan dan periklanan sejak awal 2000-an. Namun, istilah ini mulai populer pada akhir 2010-an, ketika perusahaan-perusahaan kreatif mengembangkan karakter digital seperti Lil Miquela dan Shudu Gram. Mereka memiliki kepribadian, latar belakang, serta cerita hidup yang dirancang dengan cermat untuk menarik perhatian publik.

Teknologi di Balik Virtual Influencer

Pembuatan virtual influencer melibatkan grafika komputer, animasi 3D, dan pemrograman kecerdasan buatan. Beberapa influencer digital juga menggunakan deep learning untuk menghasilkan ekspresi wajah dan respons yang tampak alami. Teknologi ini memungkinkan virtual influencer berinteraksi secara real-time dengan pengikutnya di berbagai platform sosial.

Pengaruh di Industri Pemasaran

Virtual influencer kini menjadi bagian penting dalam strategi pemasaran digital. Merek-merek besar memanfaatkan mereka untuk mempromosikan produk secara kreatif dan menjangkau audiens yang lebih luas tanpa batasan waktu atau lokasi. Keunikan dan kendali penuh atas persona mereka menjadikan virtual influencer alat promosi yang sangat efektif.