Jump to content

Think-Pair-Share

From Wiki Berbudi

Think-Pair-Share adalah strategi pembelajaran yang dirancang untuk mendorong siswa dalam berpikir kritis dan berkolaborasi dalam kelas. Metode ini dikembangkan oleh Frank Lyman pada tahun 1981 dan telah menjadi salah satu teknik yang populer di berbagai tingkat pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Proses Think-Pair-Share

Proses Think-Pair-Share terdiri dari tiga tahap, yaitu Think, Pair, dan Share.

Think

Pada tahap ini, guru memberikan sebuah pertanyaan atau masalah kepada siswa. Siswa diberi waktu untuk berpikir secara individu mengenai jawaban atau solusi yang mungkin. Tahap ini bertujuan untuk mendorong siswa dalam berpikir mandiri dan mengembangkan pemahaman mereka sendiri sebelum berdiskusi dengan orang lain.

Pair

Setelah siswa memiliki waktu yang cukup untuk berpikir, mereka akan dipasangkan dengan teman sekelas untuk mendiskusikan jawaban atau solusi mereka. Pada tahap ini, siswa berbagi ide dan saling memberikan umpan balik. Diskusi dalam pasangan ini membantu siswa untuk memperluas pemahaman mereka melalui interaksi dengan teman sebaya.

Share

Tahap terakhir adalah berbagi hasil diskusi pasangan dengan seluruh kelas. Siswa atau pasangan dapat secara bergiliran menyampaikan jawaban atau solusi mereka kepada kelompok yang lebih besar. Guru dapat memfasilitasi diskusi kelas yang lebih luas berdasarkan kontribusi dari masing-masing pasangan.

Manfaat Think-Pair-Share

Think-Pair-Share menawarkan berbagai manfaat dalam proses pembelajaran. Salah satu manfaat utamanya adalah mendorong partisipasi aktif dari semua siswa, termasuk mereka yang mungkin merasa kurang percaya diri untuk berbicara di depan kelas. Selain itu, metode ini membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi, yang penting dalam lingkungan akademis dan profesional. Strategi ini juga memungkinkan guru untuk mendapatkan wawasan lebih mendalam tentang pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Dengan mendengarkan diskusi pasangan dan presentasi kelas, guru dapat mengidentifikasi area yang mungkin memerlukan penjelasan lebih lanjut atau mendeteksi kesalahpahaman yang mungkin terjadi.

Pranala Menarik