Lompat ke isi

Sejarah dan Perkembangan TOEFL

Dari Wiki Berbudi

Tes TOEFL (Test of English as a Foreign Language) merupakan salah satu tes kemampuan bahasa Inggris yang paling dikenal secara global. TOEFL diciptakan untuk mengukur keterampilan berbahasa Inggris bagi penutur non-native yang ingin melanjutkan studi atau bekerja di lingkungan yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Tes ini menjadi penting karena banyak institusi pendidikan, terutama universitas di Amerika Serikat, mensyaratkan skor TOEFL sebagai bagian dari proses penerimaan mahasiswa.

Latar Belakang Pendirian

TOEFL pertama kali diselenggarakan pada tahun 1964 oleh Educational Testing Service (ETS). Tujuan awalnya adalah menyediakan alat ukur yang objektif untuk mengevaluasi kemampuan bahasa Inggris calon mahasiswa internasional. Pada masa itu, jumlah mahasiswa internasional yang ingin belajar di Amerika meningkat pesat, sehingga diperlukan standar yang dapat digunakan secara luas.

Evolusi Format Tes

Format TOEFL telah mengalami perubahan signifikan sejak pertama kali diluncurkan. Awalnya, tes ini hanya tersedia dalam bentuk paper-based test (PBT). Seiring perkembangan teknologi, ETS memperkenalkan computer-based test (CBT) pada akhir 1990-an, dan kemudian diikuti oleh internet-based test (iBT) pada tahun 2005. Format iBT ini menjadi standar utama yang digunakan secara internasional.

Perbedaan PBT, CBT, dan iBT

PBT menguji keterampilan mendengarkan, membaca, dan menulis dengan menggunakan kertas dan pensil. CBT memperkenalkan teknologi komputer untuk interaksi tes, sementara iBT memberikan fleksibilitas tes secara daring dengan tambahan komponen berbicara (speaking). Pergeseran format ini mencerminkan kebutuhan akan penilaian yang lebih komprehensif.

Perkembangan Global

Seiring globalisasi, TOEFL kini digunakan di lebih dari 150 negara. Banyak negara di Asia, Eropa, dan Afrika mengakui skor TOEFL sebagai indikator kemampuan bahasa Inggris. ETS juga terus memperbarui materi tes untuk menyesuaikan dengan tren penggunaan bahasa Inggris di berbagai konteks akademik dan profesional.

Kelebihan dan Kekurangan

TOEFL memiliki kelebihan dalam hal standar internasional dan keakuratan pengukuran. Namun, beberapa pihak mengkritik biaya tes yang relatif mahal dan tekanan psikologis yang dialami peserta. Perdebatan ini mendorong ETS untuk memberikan akses yang lebih luas, termasuk program diskon bagi peserta dari negara berkembang.

Bentuk dan Struktur Tes

  1. Reading: Mengukur pemahaman teks akademik.
  2. Listening: Menguji kemampuan memahami percakapan dan kuliah.
  3. Speaking: Mengukur kemampuan berbicara dalam konteks akademik.
  4. Writing: Menguji keterampilan menulis esai dan respons.

Peran TOEFL dalam Pendidikan Internasional

TOEFL telah menjadi standar emas bagi banyak universitas, terutama untuk program pascasarjana. Skor tinggi pada TOEFL seringkali membuka peluang beasiswa dan memperluas akses ke pendidikan berkualitas.

Masa Depan TOEFL

Dengan perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan dan sistem evaluasi otomatis, TOEFL kemungkinan akan terus berevolusi. Penilaian adaptif dan integrasi teknologi pembelajaran daring menjadi fokus pengembangan di masa depan.