Sejarah Experience Economy
Konsep Experience Economy berkembang seiring bergeraknya dunia bisnis dari era produksi massal menuju era di mana pengalaman menjadi nilai jual utama. Perubahan ini dipicu oleh kebutuhan konsumen akan sesuatu yang lebih dari sekadar produk atau layanan.
Kemunculan Konsep
Experience Economy pertama kali diperkenalkan oleh Pine dan Gilmore pada tahun 1998 melalui artikel di Harvard Business Review. Mereka mengidentifikasi adanya empat tahap dalam evolusi ekonomi: Ekonomi Agraris, Ekonomi Industri, Ekonomi Jasa, dan Experience Economy.
Perkembangan Sejak Tahun 1990-an
Sejak akhir 1990-an, banyak perusahaan mulai mengadopsi prinsip Experience Economy dalam model bisnis mereka. Restoran, taman hiburan, dan hotel menjadi pelopor dalam memberikan pengalaman unik kepada pelanggannya. Perkembangan teknologi informasi juga turut mempercepat adopsi konsep ini.
Pengaruh Terhadap Industri
Experience Economy membawa perubahan besar dalam berbagai Industri Kreatif, seperti pariwisata, ritel, dan hiburan. Perusahaan-perusahaan yang mampu menciptakan pengalaman luar biasa bagi konsumennya mendapatkan keunggulan kompetitif yang sulit ditiru.