Model atom Rutherford-Bohr merupakan gabungan dari hasil penelitian Ernest Rutherford dan Niels Bohr yang menjelaskan struktur atom secara lebih akurat dibanding model sebelumnya. Rutherford menemukan keberadaan inti atom, sementara Bohr mengembangkan teori lintasan elektron berdasarkan mekanika kuantum awal.

Penemuan Inti Atom oleh Rutherford

Rutherford melakukan percobaan hamburan partikel alfa terhadap foil emas yang menunjukkan bahwa sebagian besar massa atom terkonsentrasi di inti yang bermuatan positif. Hal ini menggugurkan model roti kismis dari J.J. Thomson.

Pengembangan Model oleh Bohr

Bohr memodifikasi model Rutherford dengan menambahkan konsep lintasan elektron yang memiliki tingkat energi tertentu. Elektron hanya dapat berada pada lintasan tertentu dan dapat berpindah dengan menyerap atau memancarkan foton.

Ciri-ciri Model Rutherford-Bohr

  1. Atom terdiri dari inti kecil yang bermuatan positif.
  2. Elektron bergerak mengelilingi inti pada lintasan tetap dengan energi tertentu.
  3. Perpindahan elektron antar lintasan disertai pelepasan atau penyerapan energi.
  4. Model ini menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen.

Kelebihan Model Rutherford-Bohr

Model ini berhasil menjelaskan fenomena spektrum atom hidrogen dan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang struktur atom dibanding model sebelumnya. Konsep tingkat energi elektron sangat membantu dalam pengembangan teori mekanika kuantum selanjutnya.

Keterbatasan Model Rutherford-Bohr

Model ini hanya akurat untuk atom dengan satu elektron seperti hidrogen. Untuk atom multi-elektron, model ini tidak dapat menjelaskan spektrum secara tepat dan harus digantikan oleh model mekanika kuantum modern.

Dampak terhadap Perkembangan Ilmu

Penemuan ini menjadi dasar bagi pengembangan teori orbital atom dan pemahaman interaksi atom dengan radiasi elektromagnetik. Model ini juga memengaruhi penelitian dalam bidang fisika nuklir dan kimia fisik.

Aplikasi Model Rutherford-Bohr

Model ini digunakan untuk memahami reaksi ionisasi, transisi elektron dalam lampu spektrum, dan perhitungan energi ikatan dalam molekul sederhana.

Perkembangan Setelah Model Rutherford-Bohr

Setelah Bohr, teori atom berkembang menuju model mekanika kuantum yang melibatkan konsep orbital dari Erwin Schrödinger dan prinsip ketidakpastian Werner Heisenberg. Model modern ini memberikan gambaran probabilistik tentang posisi elektron dan energi yang dimilikinya.