Laterit adalah jenis tanah yang terbentuk akibat pelapukan batuan di daerah beriklim tropis dan subtropis yang lembap. Tanah ini terkenal karena warnanya yang kemerahan yang disebabkan oleh kandungan besi dan aluminium yang tinggi. Laterit banyak digunakan sebagai bahan bangunan dan juga memiliki peran penting dalam pertanian. Keunikan dan sifat kimianya membuat laterit menjadi objek studi dalam bidang geologi dan pertanian.

Proses Pembentukan

Laterit terbentuk melalui proses pelapukan kimiawi yang intensif pada batuan induk di bawah kondisi hujan yang tinggi. Pelapukan ini menyebabkan hilangnya unsur-unsur seperti silikat, sementara unsur besi dan aluminium yang tahan pelapukan tetap tertinggal. Endapan ini kemudian mengeras dan membentuk lapisan laterit yang padat.

Komposisi Kimia

Komposisi utama laterit adalah oksida besi dan oksida aluminium, yang memberikan warna merah atau kecoklatan yang khas. Selain itu, laterit juga mengandung mineral-mineral lain seperti kuarsa dan kaolinit. Komposisi ini membuat laterit sangat berbeda dari jenis tanah lainnya.

Pemanfaatan dalam Konstruksi

Laterit telah digunakan selama berabad-abad sebagai bahan bangunan, terutama di wilayah Asia Selatan dan Afrika. Batu laterit mudah dipotong dalam kondisi basah namun mengeras setelah terkena udara, sehingga cocok dijadikan bahan bangunan. Penggunaan laterit juga ditemukan dalam pembuatan jalan dan pondasi bangunan.