Pepton adalah campuran kompleks dari polipeptida, peptida, dan asam amino yang dihasilkan dari hidrolisis protein. Dalam konteks biokimia, pepton memiliki sifat kimia yang membuatnya sangat cocok sebagai sumber nutrisi dalam media pertumbuhan mikroba. Sifat kelarutan dan profil asam amino pepton sangat memengaruhi kinerjanya dalam aplikasi laboratorium.

Struktur dan Komposisi

Pepton tidak memiliki struktur molekul tunggal karena merupakan campuran dari berbagai molekul. Komposisinya bergantung pada sumber protein dan metode hidrolisis yang digunakan. Kandungan utama meliputi peptida pendek, asam amino bebas, mineral, dan sejumlah kecil karbohidrat.

Komposisi spesifik dapat dianalisis menggunakan teknik seperti kromatografi cair dan spektroskopi massa. Analisis ini penting untuk memastikan pepton memenuhi kebutuhan nutrisi spesifik mikroorganisme sasaran.

Sifat Fisikokimia

Pepton umumnya berbentuk bubuk berwarna krem hingga cokelat muda, mudah larut dalam air, dan memiliki pH netral hingga sedikit basa. Kelarutannya yang tinggi membuat pepton mudah digunakan dalam pembuatan media cair maupun padat.

Sifat higroskopis pepton memerlukan penyimpanan dalam wadah kedap udara untuk mencegah penyerapan kelembaban. Paparan kelembaban dapat menyebabkan degradasi dan pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan.

Jenis Berdasarkan Sumber

  1. Pepton hewani dari daging, susu, atau ikan.
  2. Pepton nabati dari kedelai, gandum, atau kacang-kacangan.
  3. Pepton campuran yang mengombinasikan sumber hewani dan nabati.
  4. Pepton sintetik hasil rekayasa enzimatis dengan komposisi terkendali.
  5. Pepton khusus dengan penambahan faktor pertumbuhan tertentu.

Pengaruh pH dan Suhu

Stabilitas pepton dipengaruhi oleh pH dan suhu penyimpanan. Pada pH ekstrem, beberapa asam amino dapat mengalami degradasi. Suhu tinggi juga dapat menyebabkan reaksi Maillard antara asam amino dan gula reduksi yang ada, mengubah warna dan nilai nutrisi pepton.

Dalam penggunaannya, media berbasis pepton biasanya disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121 °C. Pepton harus tahan terhadap proses ini agar tidak kehilangan kualitas nutriennya.

Interaksi dengan Komponen Media Lain

Pepton dapat berinteraksi dengan komponen media lain seperti garam mineral, sumber karbon, dan indikator pH. Interaksi ini dapat mempengaruhi ketersediaan nutrien dan pertumbuhan mikroba.

Beberapa media selektif memanfaatkan sifat pepton untuk mendukung pertumbuhan mikroba target sambil menghambat mikroba lain. Kombinasi pepton dengan ekstrak ragi atau sumber vitamin dapat meningkatkan efisiensi pertumbuhan.

Standarisasi Pepton

Produsen pepton biasanya menyediakan spesifikasi produk yang mencakup analisis kimia dan mikrobiologis. Standarisasi ini memastikan bahwa setiap batch memiliki kualitas yang konsisten, yang penting dalam penelitian dan produksi industri.

Laboratorium yang menggunakan pepton untuk produksi skala besar seperti fermentasi memerlukan kepastian bahwa komposisi pepton tidak berubah signifikan antar batch. Hal ini menghindari variasi hasil yang dapat merugikan.