Gejala Sindrom Klinefelter
Sindrom Klinefelter dapat menimbulkan berbagai gejala yang memengaruhi fisik, perilaku, dan fungsi reproduksi pada laki-laki. Gejala ini sering kali tidak disadari hingga masa pubertas atau bahkan dewasa, karena beberapa tanda-tanda bisa sangat ringan. Namun, pemeriksaan medis yang tepat dapat membantu mengidentifikasi kondisi ini sejak dini.
Gejala Fisik
Beberapa ciri fisik yang umum ditemui pada penderita sindrom Klinefelter meliputi testis yang kecil, ginekomastia (pembesaran payudara pria), dan tinggi badan di atas rata-rata. Selain itu, penderita juga dapat mengalami rambut tubuh yang sedikit, otot yang kurang berkembang, serta kecenderungan memiliki pinggul yang melebar.
Gangguan Reproduksi
Sebagian besar pria dengan sindrom ini mengalami infertilitas akibat produksi sperma yang sangat sedikit atau tidak ada sama sekali. Hal ini disebabkan oleh gangguan pada pertumbuhan testis dan produksi hormon testosteron. Beberapa penderita juga mengalami disfungsi seksual.
Gejala Kognitif dan Perilaku
Sindrom Klinefelter dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan bicara, kesulitan belajar, dan masalah dengan perhatian. Anak-anak dengan kondisi ini mungkin memerlukan bantuan khusus di sekolah. Gangguan perilaku, seperti rasa percaya diri yang rendah atau kecemasan sosial, juga bisa muncul.