Lompat ke isi

Cara Menghitung Customer Acquisition Cost (CAC)

Dari Wiki Berbudi

Customer Acquisition Cost (CAC) merupakan salah satu indikator utama dalam mengukur efektivitas strategi pemasaran sebuah perusahaan. Menghitung CAC secara akurat sangat penting untuk memastikan bahwa investasi yang dilakukan dalam pemasaran dan penjualan memberikan hasil yang optimal. Dengan mengetahui CAC, perusahaan bisa mengevaluasi efisiensi penggunaan anggaran dan menentukan strategi yang paling tepat dalam mendapatkan pelanggan baru.

Rumus Dasar CAC

Untuk menghitung CAC, perusahaan perlu menjumlahkan seluruh biaya pemasaran dan penjualan dalam periode tertentu, kemudian membaginya dengan jumlah pelanggan baru yang didapatkan pada periode yang sama. Rumus sederhananya adalah: CAC = Total Biaya Akuisisi / Jumlah Pelanggan Baru. Biaya akuisisi meliputi semua pengeluaran yang berkaitan dengan kampanye pemasaran, gaji staf pemasaran, dan biaya penjualan.

Contoh Perhitungan CAC

Misalnya, sebuah perusahaan mengeluarkan Rp100 juta untuk pemasaran dan penjualan dalam satu bulan, dan memperoleh 200 pelanggan baru. Maka, CAC-nya adalah Rp100 juta dibagi 200, yaitu Rp500 ribu per pelanggan. Perhitungan ini membantu perusahaan memahami seberapa besar investasi yang diperlukan untuk menarik satu pelanggan.

Implikasi dari Hasil CAC

Setelah mengetahui nilai CAC, perusahaan dapat membandingkannya dengan nilai seumur hidup pelanggan (LTV). Jika CAC lebih kecil dari LTV, maka bisnis tersebut berada dalam posisi yang menguntungkan. Namun, jika CAC lebih besar dari LTV, maka strategi pemasaran perlu dievaluasi ulang agar bisnis tetap berkelanjutan.