Perbedaan Equity Financing dan Debt Financing

Revisi sejak 27 Juli 2025 03.23 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Dalam dunia bisnis, terdapat dua metode utama untuk memperoleh pendanaan: equity financing dan debt financing. Masing-masing metode memiliki karakteristik, keuntungan, dan risiko yang berbeda dan dapat dipilih sesuai kebutuhan serta strategi perusahaan.

Definisi dan Karakteristik

Equity financing adalah pendanaan dengan menjual kepemilikan saham kepada investor, sedangkan debt financing adalah pendanaan dengan meminjam dana yang harus dikembalikan beserta bunga. Equity financing tidak menciptakan kewajiban pembayaran rutin, sedangkan debt financing mengharuskan pembayaran cicilan dan bunga.

Pengaruh terhadap Kepemilikan dan Kontrol

Dalam equity financing, pemilik lama harus berbagi kepemilikan dan kontrol perusahaan dengan investor baru. Sebaliknya, debt financing tidak mempengaruhi struktur kepemilikan, namun menambah liabilitas pada neraca perusahaan.

Kapan Menggunakan Masing-Masing Metode

Perusahaan biasanya memilih equity financing jika ingin menghindari beban bunga, terutama pada tahap awal atau saat ekspansi besar. Sedangkan debt financing lebih dipilih ketika perusahaan yakin mampu membayar utang dari arus kas operasional yang stabil.