Disruptive Innovation

Revisi sejak 27 Juli 2025 03.21 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Disruptive innovation adalah sebuah konsep dalam dunia bisnis yang menggambarkan proses di mana sebuah produk atau layanan baru menciptakan pasar baru dan akhirnya menggantikan produk atau layanan yang sudah ada. Konsep ini pertama kali dipopulerkan oleh Clayton M. Christensen pada tahun 1995 dalam bukunya yang berjudul "The Innovator's Dilemma". Pada dasarnya, inovasi disruptif mengubah cara konsumen, industri, atau bisnis beroperasi secara signifikan.

Sejarah Disruptive Innovation

Istilah disruptive innovation bermula dari penelitian di Harvard Business School dan telah menjadi salah satu model utama dalam memahami perubahan pasar. Christensen menjelaskan bahwa perusahaan besar seringkali gagal menghadapi inovasi yang lebih sederhana namun efektif, yang awalnya hanya melayani segmen pasar kecil.

Ciri-ciri Disruptive Innovation

Inovasi disruptif biasanya dimulai dari ceruk pasar yang terabaikan oleh pelaku utama industri. Produk atau layanan ini seringkali lebih sederhana, lebih murah, dan lebih mudah diakses dibandingkan dengan yang sudah mapan. Seiring waktu, inovasi tersebut berkembang dan menggeser para pemimpin pasar.

Dampak terhadap Industri

Disruptive innovation telah mengubah berbagai industri seperti teknologi, komunikasi, transportasi, dan kesehatan. Contoh nyata dapat dilihat pada kemunculan smartphone yang menggantikan ponsel konvensional dan layanan streaming yang menggantikan televisi kabel tradisional.