Dekomposisi Mayat dalam Forensik

Revisi sejak 27 Juli 2025 02.40 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Dalam ilmu forensik, dekomposisi mayat merupakan aspek penting dalam menentukan waktu kematian dan penyebab kematian seseorang. Proses dekomposisi tubuh manusia terjadi bertahap dan dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan.

Tahapan Dekomposisi Mayat

Tahapan dekomposisi mayat meliputi tahap segar, pembengkakan, pembusukan aktif, pembusukan lanjut, dan tahap kering. Pada setiap tahap, terjadi perubahan warna, bau, dan struktur jaringan akibat aktivitas bakteri dan serangga.

Peran Entomologi Forensik

Entomologi forensik memanfaatkan serangga yang berkembang biak pada mayat untuk memperkirakan waktu kematian. Jenis dan stadium serangga yang ditemukan menjadi petunjuk penting bagi penyelidikan kriminal.

Faktor yang Mempengaruhi Dekomposisi

Suhu, kelembapan, lokasi mayat, dan penyebab kematian sangat memengaruhi kecepatan dekomposisi. Pengetahuan tentang proses ini membantu ahli forensik dalam mengidentifikasi korban dan merumuskan kronologi kejadian.