Sniffing pada Jaringan Nirkabel

Revisi sejak 27 Juli 2025 00.45 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Sniffing tidak hanya terjadi pada jaringan kabel, tetapi juga merupakan ancaman pada jaringan nirkabel atau Wi-Fi. Karena sifatnya yang terbuka, jaringan nirkabel lebih rentan terhadap serangan sniffing dibandingkan jaringan kabel. Pelaku dapat dengan mudah menangkap lalu lintas data dengan alat yang relatif sederhana.

Teknik Sniffing pada Wi-Fi

Pada jaringan Wi-Fi, sniffing dilakukan dengan menangkap paket data yang dikirimkan melalui udara. Alat sniffing seperti Aircrack-ng dan Kismet sering digunakan untuk menganalisis lalu lintas 802.11. Teknik ini memanfaatkan kelemahan enkripsi pada protokol seperti WEP, sehingga data dapat dengan mudah diakses jika tidak dilindungi dengan baik.

Risiko Keamanan

Jaringan nirkabel yang tidak menggunakan enkripsi atau hanya menggunakan enkripsi lemah sangat mudah disusupi. Informasi sensitif seperti kredensial login dan data pribadi dapat dengan cepat dicuri melalui sniffing. Oleh karena itu, penting untuk selalu menggunakan protokol enkripsi yang kuat seperti WPA2 atau WPA3.

Perlindungan Jaringan Nirkabel

Untuk melindungi jaringan nirkabel dari sniffing, administrator disarankan untuk mengaktifkan enkripsi yang kuat, membatasi akses hanya untuk perangkat tertentu, serta secara rutin memperbarui firmware router. Penggunaan VPN juga dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap serangan sniffing.