Peran Hormon Tumbuhan dalam Kultur Jaringan

Revisi sejak 26 Juli 2025 21.14 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Hormon tumbuhan atau fitohormon memegang peranan penting dalam proses kultur jaringan. Hormon ini mengatur pembelahan sel, diferensiasi, serta pertumbuhan dan perkembangan jaringan tanaman. Penambahan hormon dalam media kultur jaringan menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan teknik ini.

Jenis Hormon yang Digunakan

Dua jenis hormon utama yang sering digunakan adalah auksin dan sitokinin. Auksin berperan dalam pembentukan akar, sedangkan sitokinin merangsang pertumbuhan tunas. Selain itu, giberelin, asam absisat, dan etilen juga digunakan untuk tujuan tertentu sesuai kebutuhan kultur.

Konsentrasi dan Rasio Hormon

Rasio antara auksin dan sitokinin dalam media sangat menentukan arah pertumbuhan eksplan. Konsentrasi auksin yang lebih tinggi cenderung menghasilkan pembentukan akar, sedangkan sitokinin yang dominan akan memicu pertumbuhan tunas. Penyesuaian rasio ini dilakukan berdasarkan jenis dan tujuan kultur jaringan.

Pengaruh Hormon terhadap Morfogenesis

Dengan mengatur konsentrasi fitohormon, proses morfogenesis seperti pembentukan kalus, tunas, dan akar dapat dikendalikan. Hal ini memungkinkan peneliti untuk memperoleh hasil kultur jaringan yang diinginkan sesuai tujuan aplikasi.