Lompat ke isi

Peran Inert dalam Proses Katalisis

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 26 Juli 2025 21.12 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Dalam proses katalisis, zat inert sering digunakan sebagai pembawa atau pelindung untuk katalis aktif. Zat inert ini membantu mencegah terjadinya reaksi samping yang tidak diinginkan dan memastikan reaksi utama berjalan dengan efisien.

Fungsi Zat Inert dalam Katalisis

Zat inert seperti alumina, silika, atau gas mulia digunakan sebagai penyangga katalis heterogen. Mereka tidak berperan langsung dalam reaksi, tetapi memberikan permukaan yang stabil bagi katalis aktif.

Meningkatkan Efisiensi Reaksi

Dengan menggunakan lingkungan inert, katalis dapat bertahan lebih lama dan reaksi kimia menjadi lebih selektif. Hal ini penting dalam industri petrokimia dan produksi amonia.

Contoh Aplikasi Industri

Di industri otomotif, katalis berbasis logam inert digunakan dalam knalpot kendaraan untuk mengurangi emisi gas buang. Sementara itu, di industri kimia, katalis inert digunakan dalam proses reformasi hidrokarbon dan sintesis bahan kimia penting lainnya.