Lompat ke isi

Fosil Jejak: Bukti Aktivitas Organisme Purba

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 26 Juli 2025 21.08 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Fosil jejak merupakan salah satu jenis fosil yang merekam aktivitas organisme masa lampau, bukan bagian tubuhnya. Fosil ini disebut juga ichnofosil dan meliputi jejak kaki, jalur pergerakan, liang, dan sisa aktivitas lainnya. Fosil jejak sangat penting dalam merekonstruksi perilaku dan interaksi organisme purba dengan lingkungannya.

Bentuk-bentuk Fosil Jejak

Fosil jejak dapat berupa jejak kaki, tapak cakar, atau bahkan pola seretan ekor hewan. Jejak semacam ini banyak ditemukan pada lapisan batuan sedimen yang pernah menjadi permukaan lumpur atau pasir. Selain itu, ada juga fosil jejak berupa liang atau lubang yang dibuat oleh cacing dan krustasea.

Proses Terbentuknya Fosil Jejak

Fosil jejak terbentuk ketika aktivitas organisme meninggalkan bekas pada permukaan sedimen yang lunak. Bekas ini kemudian tertimbun dan mengeras seiring waktu, membentuk cetakan permanen dalam batuan. Kondisi lingkungan yang tenang dan minim gangguan sangat mendukung proses ini.

Fungsi Fosil Jejak dalam Ilmu Pengetahuan

Fosil jejak memberikan informasi tentang perilaku, ukuran, pola pergerakan, hingga interaksi antarspesies. Fosil ini juga membantu menentukan jenis organisme yang hidup di suatu habitat, meskipun sisa tubuhnya tidak ditemukan.