Skala Elektronegativitas Pauling

Revisi sejak 26 Juli 2025 21.06 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Skala elektronegativitas Pauling adalah metode paling populer untuk mengukur elektronegativitas elemen kimia. Skala ini pertama kali dikembangkan oleh Linus Pauling, seorang kimiawan terkenal Amerika, pada tahun 1932. Pauling menggunakan perbedaan energi ikatan antara ikatan kovalen untuk menghitung nilai elektronegativitas relatif antaratom.

Cara Perhitungan Pauling

Pauling mendasarkan skalanya pada pengamatan bahwa ikatan antara dua atom dengan perbedaan elektronegativitas yang besar memiliki energi ikatan lebih tinggi dari rata-rata energi ikatan homonuklir. Dari sini, ia menurunkan rumus matematis untuk menghitung perbedaan elektronegativitas dari energi ikatan, yang kemudian digunakan untuk menetapkan nilai numerik pada berbagai unsur.

Nilai Elektronegativitas dalam Skala Pauling

Dalam skala Pauling, fluorin diberikan nilai tertinggi yaitu 3,98, karena kemampuannya yang sangat besar menarik elektron. Unsur lain seperti oksigen, klorin, dan nitrogen juga memiliki nilai tinggi. Sebaliknya, unsur logam alkali seperti natrium dan kalium memiliki nilai elektronegativitas yang rendah.

Penggunaan Skala Pauling

Skala Pauling masih banyak digunakan dalam berbagai bidang kimia, termasuk dalam memprediksi jenis ikatan kimia, polaritas senyawa, dan reaktivitas kimia. Selain skala Pauling, terdapat pula skala lain seperti skala Mulliken dan skala Allred-Rochow.