Lompat ke isi

Pengembangan Biopestisida di Indonesia

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 26 Juli 2025 21.02 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi besar untuk mengembangkan dan mengaplikasikan biopestisida. Pemerintah dan berbagai lembaga riset telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung produksi dan distribusi biopestisida lokal, guna meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan pada pestisida impor.

Riset dan Inovasi Biopestisida Lokal

Banyak universitas dan pusat penelitian di Indonesia yang melakukan riset pengembangan biopestisida berbasis mikroba lokal, seperti Bacillus spp., Trichoderma spp., atau ekstrak tanaman asli Nusantara yang memiliki potensi sebagai agen pengendali hama.

Regulasi dan Kebijakan Pemerintah

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian telah mengeluarkan berbagai regulasi terkait pendaftaran dan penggunaan biopestisida. Hal ini bertujuan menjaga keamanan produk sekaligus mendorong inovasi industri pestisida hayati nasional.

Tantangan Adopsi Biopestisida di Indonesia

Meskipun potensial, penggunaan biopestisida di tingkat petani masih menghadapi kendala seperti pengetahuan yang terbatas, harga produk, serta jaringan distribusi yang belum merata.