Biopestisida terdiri dari berbagai jenis berdasarkan asal usul dan cara kerjanya. Secara umum, biopestisida dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok utama, yaitu biopestisida mikroba, biopestisida botani, dan biopestisida berbasis makhluk lain seperti predator atau parasitoid. Setiap jenis memiliki keunikan tersendiri dalam mengendalikan organisme pengganggu tanaman.
Biopestisida Mikroba
Biopestisida mikroba menggunakan mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus yang dapat menginfeksi atau membunuh hama tertentu. Contoh populer adalah Bacillus thuringiensis (Bt) yang efektif melawan larva serangga tertentu tanpa membahayakan makhluk lain.
Biopestisida Botani
Biopestisida botani berasal dari ekstrak atau senyawa alami tumbuhan, seperti nimba (Azadirachta indica) dan piretrum dari bunga krisan. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan cara mengganggu sistem saraf atau metabolisme hama.
Biopestisida Berbasis Makhluk Lain
Selain mikroba dan botani, terdapat juga biopestisida yang memanfaatkan makhluk hidup lain seperti predator alami (misal, ladybug/kumbang koksi) dan parasitoid yang memangsa hama secara langsung, sehingga menekan populasi hama secara alami.