Sumber Makanan di Laut Dalam

Revisi sejak 26 Juli 2025 20.57 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Sumber makanan di laut dalam sangat terbatas karena tidak adanya cahaya matahari untuk fotosintesis. Organisme di wilayah ini harus mengandalkan material organik yang turun dari permukaan atau memanfaatkan proses kimia lain untuk bertahan hidup.

Hujan Partikulat Organik

Sebagian besar organisme laut dalam mengandalkan "hujan" partikulat organik, yaitu sisa-sisa makhluk hidup dan detritus yang jatuh dari zona fotik. Material ini menjadi sumber nutrisi utama bagi banyak organisme dasar laut.

Kemosintesis di Kawah Hidrotermal

Di sekitar ventilasi hidrotermal, beberapa bakteri mampu melakukan kemosintesis untuk menghasilkan energi dari senyawa kimia, seperti hidrogen sulfida. Organisme lain, seperti cacing tabung raksasa, hidup bersimbiosis dengan bakteri kemosintetik ini.

Rantai Makanan Laut Dalam

Rantai makanan di laut dalam cenderung lebih pendek dan sederhana dibandingkan di permukaan. Namun, interaksi antara produsen primer kemosintetik, konsumen, dan pengurai tetap memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.