Sitokinin dalam Kultur Jaringan

Revisi sejak 26 Juli 2025 20.54 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Sitokinin merupakan kelompok hormon tumbuhan yang memegang peranan penting dalam pembelahan sel, terutama dalam konteks kultur jaringan. Hormon ini sering diandalkan untuk merangsang pertumbuhan tunas dan mencegah penuaan jaringan yang dikulturkan di laboratorium.

Fungsi Sitokinin

Sitokinin bekerja secara sinergis dengan auksin untuk mengatur proses pertumbuhan dan diferensiasi jaringan. Pada kultur jaringan, sitokinin digunakan untuk merangsang pembentukan tunas dari eksplan maupun kalus.

Jenis Sitokinin yang Digunakan

Beberapa sitokinin yang lazim digunakan dalam kultur jaringan antara lain BAP (Benzylaminopurine), kinetin, dan zeatin. Setiap jenis sitokinin memiliki efektivitas berbeda bergantung pada spesies tanaman yang dikulturkan.

Rasio Auksin dan Sitokinin

Rasio antara auksin dan sitokinin dalam media sangat menentukan hasil akhir dari kultur jaringan. Rasio sitokinin yang lebih tinggi dibandingkan auksin biasanya akan merangsang pembentukan tunas, sedangkan rasio sebaliknya akan merangsang pembentukan akar.