Sejarah Penemuan Asam Absisat

Revisi sejak 26 Juli 2025 20.54 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Asam absisat pertama kali diidentifikasi pada tahun 1960-an oleh para ilmuwan yang meneliti mekanisme dormansi pada tanaman. Penemuan ini merupakan tonggak penting dalam bidang fisiologi tumbuhan karena membuka pemahaman baru tentang regulasi pertumbuhan dan perkembangan.

Penelitian Awal

Penelitian awal mengenai asam absisat dilakukan secara terpisah di Amerika Serikat dan Inggris. Di Amerika, ABA dikenal sebagai dormin karena kemampuannya menginduksi dormansi pada benih, sedangkan di Inggris disebut abscisin II karena perannya dalam pemisahan daun (abscission).

Sintesis Kimia dan Identifikasi Struktur

Kemajuan dalam teknik kromatografi dan spektrum massa pada akhir 1960-an memungkinkan ilmuwan untuk mengidentifikasi struktur kimia ABA. Penamaan "asam absisat" pun diadopsi secara internasional setelah struktur dan fungsinya dipastikan.

Dampak Penemuan

Penemuan ABA mendorong penelitian lebih lanjut mengenai fitohormon lain dan interaksi hormon dalam mengatur metabolisme tumbuhan. Hingga kini, asam absisat masih menjadi fokus utama dalam studi adaptasi tanaman terhadap stres lingkungan.