Lompat ke isi

Auksin pada Kultur Jaringan Tanaman

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 26 Juli 2025 20.53 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Teknik kultur jaringan tanaman sangat mengandalkan pengaturan kadar auksin dalam medium pertumbuhan. Auksin berperan dalam pembentukan akar dan tunas, serta dalam proses diferensiasi jaringan pada tanaman hasil kultur. Oleh karena itu, pemilihan dan pengaturan konsentrasi auksin menjadi kunci keberhasilan kultur jaringan.

Peran Auksin dalam Morfogenesis

Dalam kultur jaringan, rasio auksin dan sitokinin menentukan arah perkembangan eksplan. Konsentrasi auksin yang tinggi relatif terhadap sitokinin akan mendorong pembentukan akar, sedangkan kadar sitokinin yang lebih tinggi akan memacu pembentukan tunas. Hal ini dimanfaatkan dalam perbanyakan tanaman skala besar.

Jenis Auksin yang Digunakan

Auksin yang sering digunakan dalam kultur jaringan meliputi asam indolil asetat (IAA), asam indolil butirat (IBA), dan asam naftalenasetat (NAA). Masing-masing memiliki keunggulan dalam stabilitas dan efektivitas pembentukan akar pada berbagai spesies tanaman.

Aplikasi di Industri Pertanian

Penggunaan auksin dalam kultur jaringan telah memungkinkan produksi bibit unggul secara massal dengan waktu yang lebih singkat. Teknik ini sangat penting untuk konservasi tanaman langka dan pengembangan varietas tanaman pertanian baru.