Jenis-Jenis Auksin

Revisi sejak 26 Juli 2025 20.53 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Auksin terdiri atas beberapa jenis senyawa yang dapat ditemukan secara alami maupun sintetis. Setiap jenis auksin memiliki karakteristik dan peran yang sedikit berbeda dalam pengaturan proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pengetahuan mengenai jenis-jenis auksin penting untuk aplikasi praktis di bidang bioteknologi pertanian.

Auksin Alami

Auksin alami yang paling dikenal adalah asam indolil asetat (IAA). Hormon ini ditemukan secara alami pada hampir semua tanaman dan menjadi bentuk utama auksin yang aktif secara biologis. Selain IAA, terdapat juga asam indolil butirat (IBA) dan asam 4-kloroindolil asetat (4-Cl-IAA) yang juga berperan dalam proses perkembangan tertentu.

Auksin Sintetis

Beberapa auksin dibuat secara sintetis untuk keperluan penelitian maupun aplikasi pertanian, seperti asam naftalenasetat (NAA) dan asam 2,4-diklorofenoksiasetat (2,4-D). Auksin sintetis sering digunakan sebagai herbisida selektif dan untuk merangsang pertumbuhan akar pada stek tanaman. Penggunaan auksin sintetis harus memperhatikan dosis agar tidak merusak tanaman.

Fungsi dan Aplikasi

Setiap jenis auksin memiliki tingkat efikasi dan stabilitas yang berbeda pada berbagai spesies tanaman. Pemilihan jenis auksin yang tepat sangat menentukan keberhasilan dalam aplikasi perbanyakan tanaman secara vegetatif maupun dalam pengendalian gulma.