Prinsip Kerja PCR

Revisi sejak 26 Juli 2025 09.45 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Teknik PCR didasarkan pada proses denaturasi, anilasi, dan ekstensi yang berulang untuk memperbanyak segmen DNA target. Prinsip kerja ini memanfaatkan enzim DNA polimerase yang tahan panas serta sepasang primer yang spesifik terhadap urutan DNA tertentu. Proses PCR memerlukan mesin thermocycler untuk mengatur suhu pada tiap siklus.

Tahapan PCR

Proses PCR terdiri dari tiga tahap utama: denaturasi, anilasi, dan ekstensi. Pada tahap denaturasi, DNA dipanaskan hingga rantainya terpisah. Selanjutnya, pada tahap anilasi, primer akan menempel pada urutan DNA target. Terakhir, pada tahap ekstensi, DNA polimerase memperpanjang primer sehingga membentuk salinan DNA baru.

Komponen Utama PCR

Beberapa komponen penting dalam PCR termasuk DNA template, primer, dNTP (deoxynucleotide triphosphates), buffer, dan Taq polymerase. Taq polymerase adalah enzim yang diisolasi dari bakteri Thermus aquaticus dan mampu bertahan pada suhu tinggi.

Keunggulan Prinsip PCR

Prinsip kerja PCR memungkinkan penggandaan DNA secara spesifik dan cepat. Hanya dengan sedikit sampel awal, PCR mampu menghasilkan jutaan salinan DNA, sehingga sangat berguna dalam berbagai aplikasi penelitian dan diagnostik.