Tahapan Proses Sertifikasi Organik

Revisi sejak 26 Juli 2025 06.03 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Proses sertifikasi organik terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilalui oleh petani atau produsen. Sertifikasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap langkah produksi memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam standar organik. Dengan mengikuti proses tersebut, produsen dapat memperoleh pengakuan resmi dan meningkatkan nilai tambah produk mereka.

Pendaftaran dan Persiapan

Tahap awal sertifikasi dimulai dari pendaftaran ke lembaga sertifikasi organik. Produsen harus menyiapkan dokumen administratif dan data teknis terkait sistem produksi yang diterapkan, termasuk penggunaan benih, pupuk, dan pestisida alami.

Audit dan Inspeksi

Setelah pendaftaran, lembaga sertifikasi melakukan audit dan inspeksi lapangan. Pemeriksaan menyeluruh dilakukan terhadap lahan, fasilitas, serta proses produksi dan penanganan. Audit ini bertujuan untuk memastikan tidak ada penggunaan bahan kimia terlarang dan seluruh proses sesuai dengan prinsip pertanian organik.

Penerbitan Sertifikat dan Pengawasan Berkala

Jika seluruh tahapan lolos verifikasi, produsen akan memperoleh sertifikat organik. Namun, sertifikasi tidak bersifat permanen, produsen harus menjalani pengawasan rutin dan audit berkala agar sertifikat tetap berlaku dan tidak dicabut.