Sampah anorganik adalah jenis sampah yang berasal dari bahan-bahan tidak mudah terurai secara alami. Sampah ini sebagian besar terdiri dari plastik, logam, kaca, dan bahan lain yang diproduksi secara industri. Penanganan sampah anorganik menjadi tantangan utama dalam upaya menjaga lingkungan hidup.
Contoh Sampah Anorganik
Beberapa contoh sampah anorganik adalah botol plastik, kaleng, kaca, dan styrofoam. Sampah jenis ini sering ditemukan di tempat pembuangan akhir dan membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai, bahkan hingga ratusan tahun.
Dampak Terhadap Lingkungan
Penumpukan sampah anorganik dapat menimbulkan berbagai masalah lingkungan, seperti pencemaran tanah, air, dan udara. Selain itu, sampah anorganik juga dapat membahayakan kehidupan satwa liar serta mengganggu keberlanjutan ekosistem.
Pengelolaan dan Daur Ulang
Pengelolaan sampah anorganik dapat dilakukan melalui proses daur ulang, pembakaran, atau pemanfaatan kembali dalam bentuk produk baru. Upaya pengurangan produksi sampah anorganik juga penting untuk mendukung sustainable development atau pembangunan berkelanjutan.