Bahan Anorganik

Revisi sejak 26 Juli 2025 06.00 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Bahan anorganik merupakan material yang tersusun dari senyawa-senyawa anorganik, biasanya tidak berasal dari makhluk hidup. Bahan ini banyak digunakan dalam berbagai industri karena sifatnya yang tahan panas dan korosi. Contoh bahan anorganik meliputi logam, keramik, kaca, dan semen.

Karakteristik Bahan Anorganik

Bahan anorganik umumnya memiliki sifat fisik yang kuat, tahan api, dan stabil terhadap lingkungan ekstrim. Sebagian besar bahan ini tidak mudah terbakar dan tidak mudah bereaksi dengan bahan kimia lain. Sifat-sifat tersebut membuat bahan anorganik sangat cocok untuk aplikasi konstruksi dan industri berat.

Jenis dan Penggunaan

Beberapa jenis bahan anorganik yang populer adalah aluminium, besi, dan silikat. Penggunaan bahan anorganik banyak ditemukan pada bangunan, alat masak, peralatan elektronik, hingga kendaraan bermotor. Selain itu, bahan anorganik juga digunakan dalam pembuatan sensor, katalis, dan produk keramik.

Keunggulan dan Keterbatasan

Keunggulan utama bahan anorganik adalah daya tahan dan stabilitasnya. Namun, beberapa bahan anorganik seperti keramik cenderung rapuh dan dapat pecah bila terkena benturan keras. Oleh karena itu, pemilihan bahan anorganik harus disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi tertentu.