Prinsip Kerja Gelombang FM

Revisi sejak 26 Juli 2025 03.10 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Gelombang FM bekerja berdasarkan prinsip modulasi frekuensi, di mana frekuensi gelombang pembawa diubah sesuai dengan amplitudo sinyal informasi yang akan dikirimkan. Proses ini berbeda dengan AM, yang mengubah amplitudo gelombang pembawa. Dengan teknik ini, informasi dapat dikirimkan secara efisien dan dengan kualitas yang lebih baik.

Modulasi Frekuensi

Pada sistem FM, sinyal audio yang akan dikirimkan digunakan untuk mengubah frekuensi dari gelombang pembawa. Besarnya perubahan frekuensi bergantung pada tingkat amplitudo sinyal audio. Semakin besar amplitudo, semakin besar pula deviasi frekuensi yang terjadi.

Demodulasi Sinyal FM

Untuk menerima siaran FM, diperlukan perangkat yang mampu melakukan demodulasi. Proses ini dilakukan oleh radio penerima yang mengubah frekuensi kembali menjadi sinyal audio yang dapat didengar oleh manusia. Demodulator FM biasanya menggunakan detektor frekuensi atau detektor fasa.

Keunggulan Prinsip FM

Dengan menggunakan modulasi frekuensi, gelombang FM lebih tahan terhadap gangguan noise dibandingkan dengan sistem AM. Inilah alasan utama mengapa FM menjadi pilihan utama untuk transmisi audio berkualitas tinggi.