Struktur dan Cara Kerja Transistor

Revisi sejak 26 Juli 2025 03.00 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Transistor adalah perangkat semikonduktor aktif yang terdiri dari beberapa lapisan material. Struktur dan cara kerja transistor memungkinkan perangkat ini berfungsi sebagai saklar elektronik maupun penguat sinyal, menjadikannya komponen vital dalam rangkaian elektronik.

Struktur Dasar Transistor

Struktur transistor umumnya terdiri dari tiga terminal utama: emitor, basis, dan kolektor untuk transistor tipe BJT, atau source, gate, dan drain untuk transistor tipe FET. Setiap terminal memiliki peran penting dalam mengendalikan arus yang mengalir melalui transistor.

Cara Kerja Transistor

Pada transistor BJT, arus kecil yang masuk ke basis dapat mengontrol arus yang lebih besar antara emitor dan kolektor. Sedangkan pada transistor FET, tegangan di gate mengatur aliran arus dari source ke drain. Dengan prinsip ini, transistor dapat digunakan sebagai penguat maupun saklar dalam berbagai rangkaian elektronik.

Aplikasi dalam Rangkaian Elektronik

Karena kemampuannya dalam mengendalikan arus dan tegangan, transistor sangat penting dalam aplikasi seperti penguat audio, osilator, dan logika digital. Keandalan dan efisiensi transistor menjadikannya komponen utama dalam perkembangan elektronika modern.