Adaptasi Tumbuhan terhadap Lingkungan

Revisi sejak 26 Juli 2025 01.27 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Tumbuhan memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sekitar agar dapat bertahan hidup. Adaptasi ini terjadi baik secara morfologis, fisiologis, maupun tingkah laku. Kemampuan ini sangat penting agar tumbuhan dapat hidup di berbagai habitat, mulai dari gurun hingga daerah kutub.

Adaptasi Morfologis

Adaptasi morfologis meliputi perubahan bentuk dan struktur tubuh, seperti daun kaktus yang berubah menjadi duri untuk mengurangi penguapan di lingkungan kering. Contoh lain adalah akar napas pada mangrove yang beradaptasi dengan lingkungan berlumpur dan kekurangan oksigen.

Adaptasi Fisiologis

Adaptasi fisiologis berupa perubahan proses metabolisme, misalnya fotosintesis CAM pada tanaman sukulen yang menghemat air. Tumbuhan juga dapat menyesuaikan laju transpirasi atau menutup stomata saat kondisi panas.

Adaptasi Tingkah Laku

Beberapa tumbuhan menunjukkan adaptasi tingkah laku, misalnya mimosa pudica yang daunnya menutup saat disentuh sebagai respons terhadap gangguan.