Perbedaan Menulis di Wiki dan Blog

Kebanyakan orang yang hobi menulis biasanya menulis catatannya di dalam blog. Saat menulis diblog biasanya tulisan jarang diedit lagi, sehingga seringkali langsung menulis secara panjang setelah dipublish. Kecuali jika tulisan masih draft, memang masih diedit-edit.

Kalau kita menulis dalam wiki, setelah tulisan disimpan itu masih selalu diedit-edit. Sehingga seringkali kita menemukan halaman wiki yang masih sedikit, bahkan masih kosong. Bagi saya ini adalah kemudahan dalam menulis secara random. Kita bisa meloncat ke halaman baru dengan menyoroti kata atau frasa tertentu agar muncul halaman wiki baru untuk menjelaskannya secara terpisah. Ketika tulisan sudah lengkap pun masih butuh diedit. Misalnya dalam menambahkan pranala wiki untuk kata tertentu.

Contoh paragraf wiki yang sudah banyak pranala wikinya seperti ini :

Website adalah kumpulan halaman web yang dirancang untuk memberikan informasi statis dan konsisten tentang bisnis atau organisasi, dengan struktur yang relatif tetap dan jarang diubah, seperti profil perusahaan atau layanan. Sebaliknya, blog adalah jenis website yang menekankan pembaruan konten secara berkala dalam bentuk artikel atau postingan, dengan struktur yang lebih dinamis yang memungkinkan pembaca mengakses konten terbaru dan terlibat melalui komentar atau umpan balik, sering digunakan untuk berbagi pandangan atau informasi terkini tentang topik tertentu.

Teks yang berwarna biru merupakan pranala yang sudah ada halamannya, sehingga dapat dibaca lanjutannya. Sedangkan, yang berwarna merah merupakan pranala kosong yang jika kita klik akan menuju ke halaman baru yang masih kosong dan siap diisi dengan konten. Untuk membuat pranala seperti itu sangatlah mudah jika menggunakan wiki. Berbeda dengan blog, wiki lebih mudah dalam menaut-nautkan isi antar artikel. Sehingga sangat cocok jika suka menulis secara acak, bertahap, dan sebagai catatan ilmu atau pelajaran yang kita dapatkan atau kita miliki agar mudah diakses di lain waktu atau oleh orang lain.