Lompat ke isi

Fusi Nuklir dalam Reaktor Termonuklir

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 26 Juli 2025 01.12 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Fusi nuklir merupakan proses utama yang terjadi di dalam reaktor termonuklir. Dalam proses ini, dua inti atom ringan, seperti deuterium dan tritium, bergabung membentuk inti yang lebih berat, biasanya helium, dan melepaskan energi dalam jumlah besar. Energi yang dihasilkan oleh fusi nuklir inilah yang menjadi harapan utama untuk sumber energi masa depan.

Reaksi Fusi Deuterium-Tritium

Reaksi paling umum yang digunakan dalam reaktor termonuklir adalah fusi antara deuterium dan tritium. Reaksi ini menghasilkan satu inti helium, satu neutron, dan energi sekitar 17,6 MeV. Neutron yang dihasilkan kemudian digunakan untuk memanaskan pendingin di sekitar reaktor.

Energi Matahari di Bumi

Fusi nuklir adalah proses yang sama yang terjadi di inti matahari dan bintang. Dengan meniru proses ini, manusia berupaya menghasilkan energi bersih di bumi tanpa menghasilkan limbah radioaktif berbahaya seperti pada reaktor fisi.

Tantangan Fusi Nuklir

Untuk memulai reaksi fusi, dibutuhkan suhu dan tekanan yang sangat tinggi agar inti atom dapat saling bertumbukan dan melebur. Hal ini menjadi tantangan utama dalam pembuatan dan pengoperasian reaktor termonuklir secara efisien.