Selain berasal dari tumbuhan, beberapa pewarna alami juga dapat diperoleh dari hewan tertentu. Pewarna alami dari hewan umumnya berupa pigmen yang dihasilkan melalui proses biologis pada tubuh hewan tersebut. Meskipun penggunaannya tidak sebanyak pewarna tumbuhan, pewarna hewani tetap memiliki peran penting dalam sejarah pewarnaan.
Contoh Pewarna Hewani
Salah satu pewarna hewani yang terkenal adalah karmin, yang diekstrak dari serangga cochineal. Pewarna ini menghasilkan warna merah cerah dan sering digunakan dalam industri makanan dan kosmetik. Selain itu, tinta cumi-cumi digunakan sebagai pewarna hitam alami dalam beberapa masakan tradisional.
Sejarah dan Tradisi
Penggunaan pewarna dari hewan telah dikenal sejak lama, terutama di wilayah Amerika Selatan dan Eropa. Karmin, misalnya, merupakan komoditas ekspor penting pada masa penjajahan Spanyol.
Kontroversi dan Etika
Penggunaan pewarna alami dari hewan sering menuai kontroversi, terutama dari kalangan vegetarian dan vegan. Oleh sebab itu, industri makanan dan kosmetik kini banyak beralih ke pewarna nabati sebagai alternatif.