Lompat ke isi

Polusi Air dan Ekosistem Perairan

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 25 Juli 2025 23.24 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Ekosistem perairan, baik tawar maupun laut, sangat rentan terhadap dampak polusi air. Masuknya zat-zat pencemar ke dalam ekosistem ini dapat mengganggu keseimbangan lingkungan dan menyebabkan kerusakan yang sulit dipulihkan.

Gangguan pada Rantai Makanan

Polusi air dapat mengganggu rantai makanan di dalam ekosistem perairan. Zat berbahaya seperti pestisida dan logam berat dapat terakumulasi di tubuh organisme air, lalu berpindah ke hewan pemangsa berikutnya. Akhirnya, manusia yang mengonsumsi ikan atau hewan air lainnya juga bisa terkena dampaknya.

Penurunan Keanekaragaman Hayati

Kematian massal organisme air akibat polusi menyebabkan berkurangnya keanekaragaman hayati. Spesies yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan akan punah atau bermigrasi ke tempat lain.

Gangguan pada Fungsi Ekosistem

Polusi air juga mengganggu fungsi penting ekosistem perairan, seperti penguraian bahan organik dan siklus nutrisi. Jika polusi terjadi terus-menerus, ekosistem perairan bisa mengalami kerusakan permanen dan kehilangan produktivitasnya.

Strategi Perlindungan Ekosistem

Pelestarian ekosistem perairan dapat dilakukan melalui pengelolaan limbah, penerapan sistem pengolahan air limbah, serta konservasi kawasan perairan. Keterlibatan masyarakat dan pemerintah sangat penting dalam menjaga kelestarian ekosistem ini.