Laktase

Revisi sejak 12 Agustus 2025 04.50 oleh Budi (bicara | kontrib) (Created page with "Laktase adalah enzim yang memecah laktosa menjadi dua monosakarida, yaitu glukosa dan galaktosa, sehingga dapat diserap oleh usus halus. Enzim ini sangat penting dalam proses pencernaan susu dan produk olahannya. Laktase diproduksi oleh sel-sel pada permukaan vili usus di usus halus, khususnya pada bagian jejunum dan ileum. Kekurangan enzim ini dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai intoleransi laktosa, di mana tubuh tidak mampu mencer...")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Laktase adalah enzim yang memecah laktosa menjadi dua monosakarida, yaitu glukosa dan galaktosa, sehingga dapat diserap oleh usus halus. Enzim ini sangat penting dalam proses pencernaan susu dan produk olahannya. Laktase diproduksi oleh sel-sel pada permukaan vili usus di usus halus, khususnya pada bagian jejunum dan ileum. Kekurangan enzim ini dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai intoleransi laktosa, di mana tubuh tidak mampu mencerna laktosa dengan baik, sehingga menimbulkan gejala gastrointestinal yang tidak nyaman.

Struktur dan Fungsi

Laktase termasuk dalam keluarga enzim β-galaktosidase. Enzim ini bekerja dengan cara menghidrolisis ikatan β-1,4-glikosidik antara glukosa dan galaktosa dalam molekul laktosa. Struktur laktase terdiri dari rantai polipeptida yang membentuk pusat aktif, tempat terjadinya reaksi pemecahan laktosa. Aktivitas enzim ini memerlukan kondisi pH tertentu yang biasanya terdapat di dalam usus halus manusia.

Laktase secara alami diproduksi oleh tubuh selama masa bayi, ketika susu menjadi sumber utama nutrisi. Produksi laktase akan menurun seiring bertambahnya usia pada sebagian besar populasi, meskipun beberapa kelompok etnis mempertahankan tingkat produksi yang tinggi sepanjang hidup karena adaptasi genetik.

Produksi Laktase dalam Tubuh

Produksi laktase dikendalikan oleh gen LCT yang terletak pada kromosom 2. Ekspresi gen ini dapat berbeda pada tiap individu. Pada sebagian orang, gen LCT tetap aktif sepanjang hidup, sedangkan pada yang lain, aktivitasnya menurun setelah masa penyapihan.

Kadar laktase dalam usus halus dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor:

  1. Usia
  2. Faktor genetik
  3. Kondisi kesehatan usus
  4. Asupan makanan yang mengandung laktosa

Peran Laktase dalam Pencernaan

Laktase berperan penting dalam memastikan bahwa laktosa dari susu atau produk susu dapat diubah menjadi bentuk yang dapat diserap tubuh. Tanpa laktase, laktosa akan tetap berada di usus dan difermentasi oleh bakteri usus, menghasilkan gas dan asam yang menyebabkan ketidaknyamanan.

Proses pencernaan laktosa oleh laktase membantu menjaga keseimbangan energi dan menyediakan sumber glukosa bagi tubuh. Glukosa yang dihasilkan dapat digunakan segera untuk energi atau disimpan sebagai glikogen.

Kekurangan Laktase dan Intoleransi Laktosa

Kekurangan laktase dapat bersifat primer atau sekunder. Kekurangan primer biasanya terjadi secara genetik dan mulai terlihat setelah masa kanak-kanak. Kekurangan sekunder dapat terjadi akibat kerusakan pada mukosa usus yang disebabkan oleh penyakit seperti gastroenteritis, penyakit celiac, atau penyakit Crohn.

Gejala intoleransi laktosa meliputi:

  1. Perut kembung
  2. Nyeri perut
  3. Diare
  4. Mual

Diagnosa Kekurangan Laktase

Diagnosa kekurangan laktase dapat dilakukan dengan berbagai metode, termasuk:

  1. Uji toleransi laktosa
  2. Uji napas hidrogen
  3. Uji keasaman feses (terutama pada bayi dan anak kecil)
  4. Biopsi usus halus

Uji napas hidrogen adalah salah satu metode yang paling umum digunakan. Pasien mengonsumsi larutan laktosa, kemudian kadar hidrogen dalam napas diukur secara berkala. Peningkatan hidrogen menunjukkan adanya fermentasi laktosa di usus besar akibat kekurangan laktase.

Terapi dan Penanganan

Penanganan kekurangan laktase biasanya melibatkan pengaturan diet dengan mengurangi atau menghindari makanan yang mengandung laktosa. Beberapa langkah yang umum dilakukan antara lain:

  1. Mengonsumsi susu bebas laktosa
  2. Menggunakan suplemen enzim laktase
  3. Mengganti susu sapi dengan alternatif seperti susu kedelai atau susu almond

Suplemen laktase tersedia dalam bentuk tablet atau tetes yang dapat ditambahkan ke produk susu untuk memecah laktosa sebelum dikonsumsi.

Laktase dalam Industri

Dalam industri makanan, laktase digunakan untuk membuat produk susu bebas laktosa. Proses ini melibatkan penambahan enzim laktase ke dalam susu untuk memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Produk susu bebas laktosa tidak hanya bermanfaat bagi penderita intoleransi laktosa, tetapi juga memiliki rasa yang lebih manis karena glukosa dan galaktosa lebih manis daripada laktosa.

Selain itu, laktase juga digunakan dalam produksi es krim, yogurt, dan minuman berbasis susu untuk meningkatkan rasa manis secara alami tanpa penambahan gula.

Laktase dan Evolusi

Kemampuan memproduksi laktase sepanjang hidup disebut persistensi laktase. Fenomena ini merupakan hasil adaptasi genetik yang muncul di populasi yang memiliki sejarah panjang mengonsumsi susu hewan peliharaan seperti sapi, kambing, atau domba. Persistensi laktase paling umum ditemukan pada populasi di Eropa Utara, sementara di Asia Timur dan sebagian besar Afrika, tingkat intoleransi laktosa relatif tinggi.

Studi genetika menunjukkan bahwa mutasi pada daerah pengatur gen LCT berperan penting dalam mempertahankan produksi laktase hingga dewasa.

Penelitian Terkini

Penelitian mengenai laktase meliputi pengembangan enzim rekayasa genetika yang lebih stabil dan efektif pada berbagai kondisi pH dan suhu. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi makanan bebas laktosa dan memperluas penggunaannya dalam industri pangan.

Selain itu, penelitian juga dilakukan untuk memahami hubungan antara konsumsi laktosa, mikrobiota usus, dan kesehatan metabolisme. Beberapa studi menunjukkan bahwa adaptasi mikrobiota dapat membantu mengurangi gejala intoleransi laktosa.

Laktase pada Hewan

Tidak semua mamalia dewasa menghasilkan laktase dalam jumlah yang cukup. Pada sebagian besar mamalia, produksi laktase menurun drastis setelah masa penyapihan. Namun, ada pengecualian pada beberapa spesies yang tetap memproduksi enzim ini karena kebutuhan nutrisi tertentu atau adaptasi lingkungan.

Penelitian pada hewan model seperti tikus digunakan untuk mempelajari regulasi gen LCT dan mekanisme penurunan produksi laktase.