Lompat ke isi

Skeptisisme dalam Epistemologi

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 31 Juli 2025 22.09 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Skeptisisme adalah pandangan kritis terhadap klaim-klaim pengetahuan. Dalam epistemologi, skeptisisme menantang asumsi bahwa manusia dapat memperoleh pengetahuan yang pasti tentang dunia. Skeptisisme telah menjadi bagian penting dalam perdebatan filosofis mengenai batas pengetahuan.

Sejarah Skeptisisme

Akar skeptisisme dapat ditemukan dalam filsafat Yunani Kuno, khususnya pada Pyrrho dan sekolah skeptik. Para skeptis mempertanyakan validitas indra dan akal sebagai sumber pengetahuan. Mereka berpendapat bahwa ada keterbatasan dalam kemampuan manusia untuk mengetahui kebenaran secara mutlak.

Bentuk Skeptisisme

Terdapat berbagai tingkatan skeptisisme, mulai dari skeptisisme moderat hingga radikal. Skeptisisme moderat hanya meragukan beberapa klaim pengetahuan, sedangkan skeptisisme radikal meragukan segala bentuk pengetahuan, bahkan eksistensi dunia luar seperti yang dipertanyakan oleh René Descartes.

Dampak Skeptisisme

Skeptisisme mendorong perkembangan metode ilmiah yang lebih kritis dan cermat. Dengan mempertanyakan klaim pengetahuan, skeptisisme membantu membangun fondasi pengetahuan yang lebih kokoh dan dapat dipertanggungjawabkan.