Kelebihan dan Kekurangan K-Means

Revisi sejak 31 Juli 2025 21.51 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

K-Means adalah algoritma yang umum digunakan dalam unsupervised learning untuk melakukan pengelompokan data. Pemilihan algoritma yang tepat sangat penting dalam data science, sehingga memahami kelebihan dan kekurangan K-Means menjadi hal yang esensial sebelum menggunakannya dalam suatu proyek.

Kelebihan K-Means

Salah satu kelebihan utama K-Means adalah kesederhanaan dan kecepatan dalam proses komputasinya. Algoritma ini dapat mengelompokkan data dalam jumlah besar dengan waktu yang relatif singkat. Selain itu, K-Means mudah diimplementasikan dan mudah dipahami, sehingga sering digunakan sebagai baseline dalam analisis klaster.

Kekurangan K-Means

Namun, K-Means memiliki beberapa kelemahan, seperti kepekaan terhadap inisialisasi centroid dan jumlah cluster yang harus ditentukan di awal. Algoritma ini juga kurang efektif jika cluster memiliki ukuran atau densitas yang berbeda, atau jika data mengandung outlier. Selain itu, K-Means hanya dapat digunakan pada data numerik dan kurang cocok untuk data kategori.

Alternatif dan Solusi

Untuk mengatasi beberapa kekurangan K-Means, beberapa varian algoritma telah dikembangkan seperti K-Medoids dan DBSCAN. Selain itu, teknik seperti elbow method dan silhouette analysis dapat digunakan untuk membantu menentukan jumlah cluster yang optimal.