Deployment Perangkat Lunak

Revisi sejak 31 Juli 2025 21.36 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Deployment perangkat lunak merupakan proses mengirim, menginstal, dan mengonfigurasi aplikasi atau sistem ke lingkungan produksi agar dapat digunakan oleh pengguna akhir. Proses ini biasanya melibatkan sejumlah tahapan, mulai dari pengujian, persetujuan, hingga benar-benar tersedia untuk publik. Deployment yang baik akan memastikan perangkat lunak berjalan optimal dan minim gangguan.

Proses Deployment

Proses deployment perangkat lunak meliputi beberapa langkah, seperti build, pengujian, integrasi, dan distribusi ke server produksi. Setiap langkah ini penting untuk memastikan aplikasi berfungsi dengan baik tanpa bug yang signifikan. Automasi deployment sering digunakan untuk mempercepat dan meminimalisir kesalahan manusia.

Otomatisasi Deployment

Otomatisasi dalam deployment sangat penting dalam dunia pengembangan perangkat lunak modern. Dengan menggunakan Continuous Integration dan Continuous Deployment (CI/CD), tim pengembang dapat melakukan deployment dengan lebih efisien dan konsisten. Tool seperti Jenkins, GitLab CI, dan GitHub Actions sering digunakan untuk tujuan ini.

Tantangan Deployment

Deployment perangkat lunak juga memiliki tantangan tersendiri, seperti kompatibilitas sistem, keamanan, dan downtime. Oleh karena itu, pengujian menyeluruh dan monitoring setelah deployment sangat diperlukan agar aplikasi berjalan stabil dan aman.