Sitokinesis dalam Meiosis

Revisi sejak 30 Juli 2025 20.31 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Sitokinesis tidak hanya terjadi pada mitosis, tetapi juga pada meiosis, yakni proses pembelahan sel yang menghasilkan gamet atau sel kelamin. Proses sitokinesis pada meiosis memiliki peran yang sangat penting untuk menjamin pembentukan gamet yang sehat dan berfungsi dengan baik.

Tahap Sitokinesis pada Meiosis

Meiosis terdiri dari dua pembelahan berturut-turut, yaitu meiosis I dan meiosis II, dan masing-masing diakhiri oleh sitokinesis. Pada meiosis I, sitokinesis membagi sel menjadi dua sel anak, sementara pada meiosis II, kedua sel anak tersebut kembali membelah menjadi empat sel gamet.

Perbedaan dengan Mitosis

Berbeda dengan mitosis yang menghasilkan dua sel anak identik, meiosis menghasilkan empat sel dengan jumlah kromosom setengah dari sel induk. Sitokinesis memastikan distribusi sitoplasma yang seimbang pada keempat sel tersebut.

Implikasi Genetik

Proses sitokinesis pada meiosis sangat penting untuk mencegah terjadinya masalah genetik seperti aneuploidi atau kelainan jumlah kromosom pada gamet, yang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada keturunan.