Peran Monosit dalam Penyembuhan Luka

Revisi sejak 30 Juli 2025 20.06 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Selain berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi, monosit juga memiliki peran penting dalam proses penyembuhan luka. Monosit yang bermigrasi ke area luka akan berubah menjadi makrofag, yang berperan dalam membersihkan jaringan mati dan merangsang proses regenerasi.

Fase Inflamasi

Pada fase awal penyembuhan luka, monosit bermigrasi ke lokasi cedera sebagai respon terhadap sinyal kemotaksis. Di sini, monosit membantu membersihkan bakteri, debris, dan jaringan yang rusak melalui proses fagositosis.

Fase Proliferasi dan Remodeling

Setelah fase inflamasi, monosit yang telah berubah menjadi makrofag akan memproduksi berbagai sitokin dan faktor pertumbuhan yang merangsang pembentukan jaringan baru dan pembuluh darah (angiogenesis). Proses ini sangat penting untuk mempercepat regenerasi jaringan dan memperbaiki kerusakan.

Implikasi Klinis

Gangguan pada fungsi monosit atau makrofag dapat memperlambat proses penyembuhan luka dan meningkatkan risiko infeksi sekunder. Oleh karena itu, peran monosit sangat vital dalam menjaga efektivitas proses perbaikan jaringan.