Lompat ke isi

Diagnosis Leukemia

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 30 Juli 2025 19.55 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Diagnosis leukemia memerlukan serangkaian pemeriksaan medis yang cermat. Proses ini bertujuan untuk memastikan keberadaan sel leukemia dalam tubuh dan menentukan jenis serta stadium penyakit. Diagnosis yang tepat sangat penting untuk menentukan langkah pengobatan yang sesuai.

Pemeriksaan Fisik dan Anamnesis

Pada tahap awal, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda seperti pembengkakan kelenjar getah bening, limpa, atau hati. Selain itu, dokter akan mengevaluasi riwayat kesehatan dan gejala yang dialami pasien.

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan darah lengkap (CBC) sangat penting untuk melihat jumlah dan bentuk sel darah. Apabila terdapat kecurigaan ke arah leukemia, dokter biasanya akan melanjutkan dengan biopsi sumsum tulang, yakni pengambilan sampel sumsum tulang untuk diperiksa di laboratorium.

Pemeriksaan Tambahan

Beberapa pemeriksaan penunjang seperti tes genetik, sitometri alir, dan pencitraan medis (misalnya CT scan atau MRI) dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis serta mengetahui penyebaran leukemia di dalam tubuh.